Selasa, 20 Januari 2009

Ulumbu Menanti Janji Pemerintah


Ulumbu. Nama ini sudah cukup menggema sejak tahun 1990-an, ketika pertama kali dilakukan pengeboran untuk mengetahui potensi panas bumi di daerah selatan wilayah Kabupaten Manggarai tersebut. Pada massa itu Ulumbu menjadi incaran sejumlah investor. Namun sayang, janji investor untuk mengupayakan potensi alam itu setelah berkunjung ke lokasi tersebut hingga kini belum juga terwujud.

Potensi panas bumi di Ulumbu, Kecamatan Satar Mese, memang cukup besar, sekitar 60 megawatt (MW), yang diperkirakan bisa melayani kebutuhan listrik seluruh warga Flores. Ulumbu yang sempat terlupakan itu kembali diingat ketika PLN menghadapi sejumlah krisis yang menghantui perusahan milik negara itu.

Perjalanan menuju Ulumbu ternyata lebih sulit dibandingkan dengan perjalanan menuju Sokoria di Kabupaten Ende. Perjalanan sejauh 23 km dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, benar-benar menguras tenaga serta sempat membuat tim diam tepekur dan menahan napas.

Dari 23 km itu, 12 km termasuk rusak berat, sehingga kendaraan harus ekstrahati-hati kalau tidak ingin parkir lama di dasar jurang yang terjal.

Aspal sudah terbongkar semuanya, hanya tampak batu-batu yang harus dihindari sopir. Tetapi, syukurlah sopir bus memang sudah terbiasa melewati jalanan sulit seperti ini. "Masih lebih baik dari sekarang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau sebelumnya jalan ke lokasi sumber panas bumi itu sangat sulit karena jalan tidak terpelihara dengan baik, kini sudah mulai diperhatikan pemerintah Kabupaten Manggarai," kata Camat Satar Mese, Drs Tepat Ignatius, kepada wartawan, di Ulumbu.

Sebelum ke Lokasi Ulumbu, Wakil Bupati Manggarai, Dr Deno Kamilus SH MH, terlebih dahulu melukiskan secara jujur kondisi riil Ulumbu, mulai dari jalan raya hingga kerinduan besar masyarakat Manggarai. Deno melukiskan, masyarakat setempat memang lama merindukan potensi yang ada di daerahnya itu dinikmati bersama. Pasalnya, sejak pengeboran tahun 1990 hingga 1996, potensi itu sudah diketahui. Masyarakat dijanjikan bakal segera menikmati listrik. Kegiatan awal pada saat itu menghabiskan dana sebesar 2 juta dolar AS untuk pengeboran 3 sumur dengan total energi listrik sebesar 14,5 MW. Dari tiga sumur yang mencapai kedalaman 1.000-1.200 m terkandung panas bumi 200-4.000 C.

Namun kemudian tahun 1997 hingga saat ini terhenti lantaran krisis ekonomi yang melanda bangsa ini. Kerinduan itu masih tetap menghuni nurani masyarakat setempat, dan mereka yakin suatu saat pasti kerinduan itu akan terobati. Tahun ini, perlahan namun pasti, pelaksanaan pekerjaan yang terhenti sejak lama ini akan mulai dilanjutkan. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, pemerintah Kabupaten Manggarai sudah menunjukkan perhatiannya, antara lain mengucurkan dana demi peningkatan dan perbaikan jalan dari Ruteng ke Ulumbu.

General Manager PT PLN Wilayah NTT, Manerep Pasaribu, menyatakan, pekerjaan akan dilanjutkan tahun ini dan diperkirakan bisa selesai pada tahun 2008 kalau ada insvestor (swasta) yang ikut membantu kegiatan tersebut. Tetapi kalau kegiatan ini dilakukan dengan dana pinjaman luar negeri (loan), maka diperkirakan baru akan beroperasi pada tahun 2009 mendatang.

Deno Kamilus mengakui, ruas jalan Ruteng-Ulumbu merupakan jalan provinsi yang harus dibangun dengan dana APBD Provinsi NTT. "Namun kalau kucuran dana dari Provinsi masih lambat, Kabupaten Manggarai sudah siap membangunnya. Kita sudah siap membangun ruas jalan ini," kata Bupati Manggarai, Christian Rotok, kepada wartawan di Bandara Sacar Tasik. Pertemuan wartawan dengan Bupati hanya berlangsung 10 menit, karena Bupati baru tiba di Ruteng, bersamaan dengan berakhirnya kunjungan tim GE di Ruteng pada Kamis lalu. (Bonne Pukan)

Minggu, 18 Januari 2009

Pariwisata Labuan Bajo


Labuan Bajo merupakan pintu masuk Nusatenggara Tenggara Timur (NTT) bagian barat yang berpotensi bagi pengembangan pariwisata. Bagian dari Manggarai Barat ini memiliki posisi strategis bagi para pendatang yang ingin memasuki NTT. Kota ini memiliki beragam kultur karna terdapat banyak pendatang dari daerah lain membaur dan turut serta dalam membangun daerah ini. Daerah pesisir mayoritas dihuni oleh pendatang yang menetap, sebut saja Bugis, Makassar, Bima, Bajo, Jawa, Lombok dan Bali. Kedinamisan masyarakat kota pariwisata ini sangat menjanjikan untuk berinvestasi di bidang pariwisata sebut saja hotel, restaurant dan travel.
Pariwisata yang menjanjikan dikarenakan adanya keragaman budaya disamping kebudayaan lokal yang unik dan adanya objek wisata alami yang bertebaran di daratan dan lautan wilayah ini. Hal tersebut menjadi pertimbangan mengapa daerah ini berprospek besar di bidang pariwisata, bahkan beberapa kalangan mulai melihat potensi tersebut dapat melebihi Bali.
Beberapa prospek bisnis pariwisata yang sangat menjanjikan:
Hotel dan restaurant
Akomodasi ini merupakan industri pelayanan jasa bidang pariwisata untuk memenuhi kebutuhan para turis yang datang berkunjung ke suatu tempat. Masih minimnya akomodasi serta kualitas pelayanan di kota ini juga menjadikan peluang bisnis baru untuk berinvestasi cepat dan profesional dalam bidang hotel dan restaurant. Oleh karena itu Industri ini patut ada di kota Labuan Bajo dengan tenaga profesional dan kualitas pelayanan prima (costumer care) yang top.
Tour boat dan kapal pesiar
Melihat keadaan alam daerah ini yang memiliki wilayah pesisir dan pulau-pulau, maka untuk menjangkau daerah wisata tersebut dibutuhkan akomodasi yang nyaman untuk berpetualang ke daerah-daerah tersebut. Beberapa pulau-pulau yang sering dikunjungi turis di antaranya; bidadari island, kelor, kanawa, rinca, komodo, pungu, seraya, sabolo, kalong island dan beberapa tempat diving. Kegiatan tour yang biasa dilakukan meliputi snorkelling, trekking, diving, fishing dan sailing.
Dive dan tourist guiding
Berpetualang di dasar laut menikmati keindahan panorama dasar laut di sekitaran taman nasional komodo memang dapat menghipnotis para turis, apalagi kalau dipandu oleh para diver yang profesional dan berpengalaman pada medan yang cukup menegangkan, wah sangat menakjubkan akan tetapi jangan terhipnotis selamanya sehingga lupa untuk kembali ke permukaan. Serta berprofesi sebagai guide dengan memiliki bekal bahasa dan pengetahuan pariwisata Manggarai Barat, Anda telah bisa mempertahankan hidup di kota ini, asalkan jujur dan profesional.
Wisata petualangan permukaan laut
Wisata ini cukup menyediakan beberapa perahu, sampan (canoe), papan ski yang dapat ditarik speedboat, jetspeed, bananaboat dan fasilitas lain yang serupa. Minat besar turis akan tersalurkan melalui olahraga wisata tersebut.
Kendaraan wisata daratan
Fasilitas ini juga sangat potensial dikembangkan di Labuan Bajo. Misalnya bus dan mobil untuk direntalkan, sepeda gunung dan sepeda motor. Turis yang memiliki keinginan berpetualang di daratan dapat merental kendaraan kepada anda yang menyediakan fasilitas tersebut.
Artshop dan souvenir
Sebelum Mr dan Mrs serta Miss., tersebut pulang ke daerah asal mereka biasanya mencari kenang-kenangan yang dapat mereka banggakan atau yang bisa menjadi bukti bahwa mereka telah pernah berkunjung ke daerah tersebut. Bisa mereka jadikan pajangan di rumah-rumah mereka, atau pakaian mereka ataupun untuk dijadikan oleh-oleh untuk para keluarga, sahabat serta handai taulan di daerah asal mereka. Oleh karena itu, agar para bule ataupun turis non bule tersebut tidak repot dan bingung mencari maka segeralah mengelolah suatu usaha ini dengan sabar, tabah, profesional serta berjiwa enterpreneurship yang dinamis. Contoh produk yang bisa menarik hati turis: patung kayu komodo, ukiran kayu masyarakat, ukiran cangkang kerang, kain songket, Baju bersablon Labuan bajo dan Komodo, dan masih banyak lainnya yang dapat dikembangkan sendiri sesuai kreativitas personal.
Diversifikasi industri pariwisata
Yang dimaksudkan disini adalah membuat suatu yang berbeda dan menyenangkan para wisatawan alias turis. Ok-lah semisal fishtourism atau aquatourism yang bisa menjadi bagian dari ecotourism. Dengan membangun rumah makan apung (floating restaurant), dengan menu spesial seafood yang diperoleh dari hasil budidaya sendiri pada keramba di bawah floating restaurant tersebut. Nah yang ini harus diperhatikan lokasi pemilihan tempat keramba yang aman terlindung dari gelombang, mudah dijangkau serta bisa untuk budidaya perairan. Menu seafood yang sangat menggugah selera makan akan siap tersaji seperti: kerapu, sunu, sayur/lalapan rumput laut, tiram, kima, cumi-cumi, kepiting dan masih banyak komoditas perikanan Manggarai Barat lainnya yang saya yakin belum tersentuh.

Senin, 12 Januari 2009

Akhirnya Yoga Terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai

Manggarai Timur, HS
Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur,Drs.Yoseph Tote,M.Si-Agas Andreas,SH.M.Hum , optimis akan membawa suatu perubahan dan wajah baru Manggarai Timur. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh pasangan ini saat berkampanye di Borong serta beberapa tempat lain di wilayah Manggarai Timur. Dalam program pasangan ini, yang menjadi prioritas adalah masalah komoditi hasil pertanian (cengkeh, vanili, kopi, kemiri dan kakao/ coklat), kesehatan, pendidikan, serta iklim pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang mengutamakan asas transparansi serta bertanggungjawab penuh terhadap rakyat sebagai salah satu bagian dari rakyat yang harus kembali pada rakyat.

Mengingat kondisi sumber daya alam Manggarai Timur yang potensial, maka tidak ada salahnya kebiasaan pemerasan oleh pemilik modal dalam bidang harga komoditi masyarakat sering menimbulkan kontroversial. Maka diperlukan pemimpin yang cerdas dan rasional untuk memimpin Manggarai Timur lima tahun kedepan. Niat kami ini adalah hasil suara rakyat bukan merupakan sebuah janji tetapi lebih difokuskan pada salah satu terobosan atau solusi bagi masyarakat Manggarai Timur untuk meningkatkan pendapatan ekonomi, ujar pasangan usungan partai Golkar ini..
Selain itu, program lain yang ditawarkan adalah akta kelahiran gratis. Mengingat angka kelahiran lebih besar dari angka kematian, secara tidak langsung rakyat senantiasa terbebani dalam pengurusan akta kelahiran dengan biaya yang cukup mahal seperti yang dialami selama ini. Maka kami mencanagkan akta kelahiran gratis dengan maksud warga tidak takut atau enggan untuk memiliki identitas yang jelas terutama anak serta data keluarga yang selama ini sering mengalami persoalan karena kesalahan data pada beberapa akta kelahiran atau kartu keluarga. Dengan hadirnya program ini, maka kami berharap agar warga antusias untuk mendaftarkan diri secara benar pada instansi terkait guna mendapatkan data yang jelas tentang pribadi setiap rakyat.
Semuanya bisa terjadi kalau masyarakat meilih kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, karena daerah kita sekarang ini adalah daerah berkembang yang membutuhkan seorang pemimpin yang mampu menemukan terobosan baru dalam peningkatan SDM dan perekonomian rakyat, tegas kedua pasangan ini saat bergantian memaparkan program tersebut di Borong belum lama ini. Tidak ada kata terlambat untuk memilih Yoga guna membangun Manggarai Timur yang berwawasan luas dan mempu bersaing dengan daerah lain maupun antarpesonil dalam berbagai bidang kehidupan(HS 06)

Minggu, 11 Januari 2009

Asal Mulanya Danau Rana Mese


Pada zaman dahulu kala, hiduplah sekelompok masyarakat yang tinggal di daerah perkampungan kumuh di bagian selatan Balus (sekarang) Desa Ngampang Mas. Masayrakat ini hidup berdampingan secara damai, selalu bekerja dengan sistem gotong royong.

Tiba saatnya suatu hari, semua masyarakat pergi ke kebun untuk mencari nafkah. dikampung itu hanya tinggal seorang yang lumpuh dan seorang nenek. gubuk merkea berdekatan, dengan jarak sekitar 20 meter. Tiba-tiba cuaca berubah, mendung menyelimuti perkampungan itu, hanya dua orang yang ada di perkampungan itu. Dan serentak, hujanpun turun dengan derasnya, sampai orang yang dikebun tidak bisa pulang ke rumah.

Hujan deras, menyebabkan sang nenek merasa kedinginan, sehingga dia sangat membutuhkan api. Pada zaman itu api diperoleh dengan menggesekan bambu, sementara sang nenek gak bertenaga lagi untuk menggesekkan bambu. Tetangganya sudah menyalakan api, tapi sayang tetangganya lumpuh.

Saking dinginnya, si nenek berteriak minta bantuan yang lumpuh untuk mengirimkan api. yang lumpuh pun mendengarkannya. tak ada media untuk mengantarkan api.

Di situ ada seekor Anjing berbulu tebel berwarna coklat. muncullah ide dari yang lumpuh untuk mengirimkan api lewat anjing. (pada saat itu, adat melarang orang untuk menertawakan binatang,apalagi anjing, supaya yang kuasa tidak mengirimkan bencana). Si lumpuh langsung mengikatkan kayu yang sudah berisi arang pada ekor anjing. sementara itu si nenek memanggil-anjing. Anjing pun berjalan menuju rumah si nenek. karena api mengenai ekor anjing, sehingga bulu anjing terbakar, diikuti seluruh tubuhnya. melihat itu si nenek langsung tertawa terbahak-bahak, sehingga sang penguasa alam pun murka. dan langsung mengirimkan longsor dan menutup seluruh perkampungan itu. Serentak perkampungan itu berubah menjadi sebuah danau. karena panasnya api tadi, maka danau itu menjadi panas.

Ketika orang kampung pulang dari kebun, semuanya kaget melihat kampungnya yang tertimbun longsor. sehingga mereka langsung lari ke bukit. Sesampainya di bukit mereka ,menoleh ke danau, dan serentak mereka berubah menjadi batu.

Begitulah asal usul danau Rana Macak yang sangat berkaitan dengan beberapa patung batu yang ada di bukit balus (Golo Empo). taapi sayangnya pemerintah kayaknya tidak mengeksplorasikannya menjadi kawasan yang terlindung.

Sabtu, 10 Januari 2009

Kampung Kobok di Manggarai dan Budaya Raga Kaba

Kobok adalah nama salah satu kampung di Desa Rongga Koe, Kecamatan Kota Komba. Daerah dengan kampung induk bernama Waerana itu adalah kampung tua yang tumbuh di sebelah timur bagian selatan Kabupaten Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kobok atau Waerana letaknya sekitar 80 kilometer dari Ruteng, kota Kabupaten Manggarai.

Kondisi jalan Ruteng- Waerana relatif mulus. Jalan itu adalah bagian dari lintas Flores yang berstatus sebagai jalan negara. Namun, kondisi jalan selebihnya sangat kontras. Sejak lepas dari lintas Flores dan memasuki persimpangan menuju Kobok, kendaraan harus berjalan sangat pelan. Dari satu persimpangan, persisnya di samping kiri Kantor Desa Rongga Koe, hingga pusat Kampung Kobok yang jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer perjalanan dengan mobil membutuhkan waktu sekitar 25 menit. Jalan itu selain sempit, juga hanya berlapiskan susunan batu. Lebih memprihatinkan lagi, jalan tersebut berlubang-lubang karena sebagian susunan batunya sudah terbongkar dan batunya berserakan, membentuk onggokan di sana-sini.

Meski sempat menghadapi guncangan mendebarkan saat melewati jalan yang rusak berat tersebut, perasaan khawatir itu kemudian pulih dengan suguhan pemandangan hijau dan segar di sekitarnya. Pemandangan tersebut adalah pekarangan rumah atau kebun petani yang telah dipadati berbagai jenis tanaman, seperti kopi, kemiri, kakao, kelapa, dan umbi-umbian. “Di seluruh wilayah Desa Rongga Koe, termasuk Kobok, nyaris tidak ada lagi bagian lahan tandus atau lahan kosong. Seluruhnya sudah dipadati berbagai jenis tanaman yang sekaligus menyuguhkan pemandangan hijau,” kata Markus Maru, warga Kobok, yang sehari-hari bekerja sebagai guru di salah satu SD di kampungnya itu.

Hadiri ritual adat

Meski tergolong kampung yang tidak gampang dijangkau kendaraan bermotor, Kobok awal Juli lalu tiba-tiba menjadi riuh. Ribuan pengunjung dari kampung lain bahkan kabupaten tetangga seakan tumpah ke kampung itu. Mereka yang semuanya dalam ikatan keluarga datang dengan maksud sama: menghadiri “raga kaba”, ritual adat yang telah berusia tua namun tetap dianggap sakral dan ditaati para ahli warisnya.

Bagi kalangan masyarakat Manggarai umumnya, termasuk warga Kampung Kobok dan sekitarnya, raga kaba adalah rangkaian ritual sakral. Wujudnya berupa atraksi pembunuhan hewan kurban kerbau (kaba) dan juga babi yang diawali dengan tarian khusus bernama raga. Ritual itu sendiri diyakini sebagai upacara pelepasan arwah orangtua atau leluhur menghadap Mori Agu Ngaran (Pemilik Alam Semesta).

Budayawan Manggarai, Marcel Robot, melihat ada dua makna dari ritual raga kaba. Pertama, tarian raga kaba sebagai cara merayu atau mengundang Mori Agu Ngaran agar hadir sekaligus merestui pelaksanaan acara tersebut. Kedua, ritual ini merupakan cara khas yang menyimbolkan penyerahan diri secara total kepada Mori Agu Ngaran.

“Dua makna itulah yang menjadi inti dasar dari ritual adat raga kaba di Manggarai,” ujar Marcel Robot yang kini sedang menyelesaikan studi program doktor ilmu komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Khusus raga kaba di Kobok, 5-7 Juli 2006, penyelenggaranya adalah turunan suku Walan yang rumah adat induknya berpusat di kampung tersebut. Raga kaba kali ini khusus “melepas dan mengantar” kepergian empat arwah dari dua pasangan suami-istri, Silfanus Tarung/Clara Tenggi dan Titus Ngolong/Juliana Landang. Dari keempat tetua yang telah meninggal itu, Silfanus Tarung meninggal terakhir dalam usia sekitar 103 tahun, yakni pada 10 Juli 2004. Tiga lainnya telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Silfanus Tarung dan Titus Ngolong adalah kakak-beradik kandung.

Raga kaba bagi empat arwah itu ditandai dengan pemotongan enam hewan kurban utama, masing-masing tiga kerbau dan tiga babi. Seperti biasanya, ketiga kerbau sebelum dipotong dalam posisi berdiri, diikat pada tiang gantungan. Tiang gantungan itu sendiri dikenal bernama ngadhu oleh masyarakat setempat, khusus ditanam di halaman depan rumah adat. Di Manggarai bagian timur, tiang ngadhu biasanya terbuat dari jenis dadap berduri.

Sesuai dengan tradisinya, kerbau dalam ritual adat seperti ini menjadi tanggungan saudara perempuan atau anak/keturunan anak dari saudara perempuan, yang lazim disebut anak winar ulu.

Dalam raga kaba di Kobok kali ini juga disiapkan masing-masing satu kerbau untuk Tarung dan Ngolong, serta dua kerbau lainnya bagi Tenggi dan Landang.

Kerbau kurban bagi Tarung dan Ngolong disediakan Regina Tenggi, salah seorang saudara kandung perempuan kedua almarhum. Kerbau kurban untuk Clara Tenggi dan Juliana Landang menjadi tanggungan masing-masing anak-anak perempuan (yang sudah berkeluarga) dari kedua almarhumah.

Satu sumber

Mengapa hewan kurban untuk Tarung dan Ngolong hanya satu kerbau? Agustinus Amat, mewakili keluarga Walan di Kobok, menjelaskan, karena kedua tetua itu berasal dari satu sumber, yaitu suku Suka yang berpusat di Ranameti, kampung tetangga. Hewan kurban untuk Tenggi dan Landang juga masing-masing satu kerbau, tetapi hal ini karena sumbernya berbeda. Clara Tenggi berasal dari suku Lemok/Pejek (Lembur-desa tetangga) dan Jualiana Landang dari suku Wake (Golo Tolang, juga desa tetangga).

Tiga suku: Suka, Lemok/Pejek, dan Wake dalam konteks raga kaba di Kobok itu lazim disebut sebagai anak ranar ulu, yakni mereka yang berstatus saudara atau turunan anak lelaki utama. Dipastikan masing-masing seorang lelaki dari ketiga suku itu adalah yang paling berhak sebagai pemotong kerbau.

Anak ranar ulu tidak hanya berhak memotong kerbau, tetapi juga sekaligus menguasai daging atas hewan kurban itu. Ketiga kelompok anak ranar ulu tersebut ketika menghadiri ritual raga kaba pun membawa serta masing masing satu babi disertai beras dan selimut tenunan daerah (lipa songke).

Yang berhak memotong, dengan cara menikamnya dengan tombak, tiga babi bawaan anak ranar ulu adalah wakil utama dari anak winar ulu (penanggung kerbau kurban). Kelompok anak winar ini sekaligus berhak atas daging babi yang dipotongnya.

Atraksi raga kaba di Kobok, 5-7 Juli 2006, menurunkan 10 penari berpakaian khas Manggarai, bersama pedang atau parang di tangan. Mereka adalah anak atau cucu lelaki dari Tarung, Ngolong, Philipus Nalang, dan Meka Ndo, empat tetua suku Walan yang semuanya sudah almarhum.

Dua hari

Diiringi lagu khusus, mengikuti irama taluan gong dan gendang, kesepuluh penari yang sudah dilengkapi giring-giring di sekitar tapak kaki secara perlahan melangkah maju mengelilingi tiang gantungan ngadhu. Sesekali mereka mengibaskan selendangnya dengan entakan kaki yang lebih keras disertai pekikan, ha…! ha…! ha…! Pekikan ini hanya diucapkan oleh penari paling depan.

Agustinus Amat mengatakan, atraksi raga seperti itu dipentaskan selama dua hari. Khusus hari pertama, atraksi raga tanpa hewan kurban dilakukan dua kali, yakni menjelang siang, yang disebut wedang pari sebagai pertanda ritual dimulai. Disusul kemudian pada petang hari yang lazim disebut raga ramang laran sebagai simbol kegembiraan tuan rumah menjemput kedatangan segenap anggota keluarga.

Pada puncak acara, hari kedua, sebagaimana biasanya, atraksi raga dilakukan tiga kali. Pertama bernama soa kaba, sebagai pertanda dimulainya kegiatan mengikat hewan kurban kerbau pada tiang gantungan. Kedua, raga naka, simbol pernyataan kegembiraan atas keberhasilan mendapatkan hewan kurban dan rezeki lainnya. Ketiga atau terakhir, menjelang petang, adalah raga sulung atau atraksi menjelang pemotongan hewan kurban.

Nilai luhur apa di balik raga kaba? Marcel Robot menggambarkan, ritual raga kaba lazim juga dengan nama lain: kelas meje atau kelas mese, yang lebih kurang bisa diterjemahkan sebagai ritual puncak bagi arwah leluhur atau kelompok tetua yang telah meninggal. Maknanya adalah pensucian arwah agar jauh dari halangan dan rintangan dalam perjalanan menghadap Mori Agu Ngaran atau Pemilik Alam Semesta.

Nilai luhur bagi yang masih hidup, raga kaba sungguh mengajarkan kejujuran dan hati bersih. Jujur dalam proses, antara lain, dalam menentukan siapa yang sepantasnya menanggung kerbau atau babi kurban. Juga harus jujur dalam proses secara adat untuk memastikan siapa yang paling berhak sebagai pemotong kerbau atau babi, hewan kurban dalam ritual itu.

Selain itu, raga kaba juga merupakan ajang reuni keluarga besar penyelenggara ritual itu. Pertemuan keluarga besar diharapkan sekaligus membuktikan bahwa di antara sesama anggota keluarga tidak ada lagi perselisihan atau pertentangan. Dalam konteks ini, raga kaba haruslah memancarkan perdamaian dalam keluarga besar. Untuk itu, sangat dituntut agar segala perselisihan dalam keluarga kecil (asal) haruslah dipulihkan sebelum menghadiri raga kaba

Perang Di Jalur gaza


KOTA GAZA – Bala tentara dan kendaraan berat lapis baja Israel bergerak semakin jauh ke dalam wilayah Jalur Gaza. Bahkan, kemarin (5/1) pasukan infanteri didukung bombardir angkatan laut dan udara mulai masuk ke Kota Gaza, jantung utama Jalur Gaza. Pejuang Hamas yang terus terdesak memberikan perlawanan sengit.
Pertarungan satu lawan satu antara pasukan Israel dengan pejuang Hamas berkobar di Kota Gaza kemarin siang. Puluhan tank Israel menderu memasuki kota yang menjadi benteng pertahanan terakhir Hamas itu. Di belakang rombongan tank, para serdadu Israel menggeledah rumah demi rumah mencari mereka yang bersenjata.
Menurut sumber di militer Israel, serbuan ke Kota Gaza dilakukan untuk semakin mengisolasi para pejuang yang tersisa. Tentara darat dan kendaraan berat lapis baja Israel bertujuan membelah wilayah itu menjadi dua bagian dari pintu penyeberangan Karni ke Laut Tengah. ’’Misi kami membuat mereka tidak mencapai tempat peluncuran roket di utara serta memutus suplai logistik di selatan,’’ ujar sumber itu.
Salah satu titik terpanas pertempuran adalah di pusat Kota Gaza, Distrik Zeitoun. Tembakan mortir dan senapan serbu terdengar beruntun di distrik paling padat penduduk itu. Pejuang Hamas dan tentara Israel kucing-kucingan di gang-gang kota. Begitu malam tiba, suasana kota lebih mencekam. Lampu listrik mati di banyak kawasan Gaza. Wilayah itu hanya sesekali terang oleh kilatan ledakan. Di area tersebut, tiga bocah Palestina tewas oleh pecahan tembakan dari meriam tank.
Kamel Kafarna, 63, warga Distrik Beit Hanoun, menyatakan, hanya sebagian kecil tentara Israel yang memasuki kota. Sebagian besar masih bergerombol di ladang-ladang penduduk di luar permukiman bersama tank-tank mereka. ’’Kami sudah hampir gila, hampir setiap saat peluru dan roket berseliweran di sekitar rumah,’’ ungkapnya.
Di Rumah Sakit Shifa, salah seorang korban luka, Masouda Al-Samouni, 20, menyebutkan, tentara Israel menyuruh dirinya dan seluruh keluarganya keluar dari apartemen sebelum mereka menembaki. ’’Para tentara itu mengaku sedang memburu seorang pria bersenjata,’’ ujarnya. Ibu itu mengaku sudah kehilangan anaknya yang berumur 10 bulan karena kelaparan akibat belum kunjung mendapat makanan sejak perang meletus 10 hari lalu.
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menuturkan, pertempuran darat yang dihadapi pasukannya sekarang adalah ’’pertempuran paling serius sejak beberapa dekade’’.
Dari pihak Hamas, pemimpin senior dan salah seorang pendirinya, Mahmoud al-Zahar, menyampaikan penghormatan kepada para pejuang yang bertempur habis-habisan. ’’Tentara Israel menembak setiap orang di Gaza. Mereka menembak anak-anak, rumah sakit, masjid, dan gereja. Semua itu seperti mengizinkan kami untuk melakukan serangan dengan cara yang sama,’’ ujarnya dalam pidato melalui stasiun TV Al-Aqsa di lokasi yang disembunyikan kemarin.
Al-Zahar adalah mantan Menlu Hamas dan salah satu orang yang paling diburu Israel. Anak laki-laki Al-Zahar tewas dalam serangan udara Israel pada Januari 2008. Pada awal-awal agresi, para tetangga Al-Zahar mendapat peringatan dari Israel agar menyingkir karena rumah Al-Zahar akan diratakan dengan bom.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, lebih dari 50 orang terbunuh sejak operasi darat dimulai. Sejak agresi dilancarkan pada 27 Desember 2008, sudah lebih dari 500 warga Palestina terbunuh dan 2.500 lainnya luka-luka. Sekitar 100 korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Militer Israel melaporkan seorang tentaranya tewas dan 34 lainnya cedera.
Korban diperkirakan terus bergelimpangan karena Israel tidak memberi kesempatan memadai kepada petugas medis untuk melakukan tugas di medan tempur. Menteri Kesehatan Palestina Dr Fathi Abumoghli mengungkapkan, serdadu Israel mengekang pergerakan ambulans yang menyebabkan para korban meninggal sebelum mereka dirawat. Badan amal Inggris, Oxfam, juga melaporkan bahwa seorang perawat yang bekerja untuk organisasi mitra mereka tewas dan dua lainnya luka-luka dalam pengeboman Israel.

Upaya Diplomasi
Di tengah ancaman bencana kemanusiaan di Gaza, misi Uni Eropa terbang ke kawasan itu untuk berdiplomasi. Delegasi Eropa itu dipimpin Menteri Luar Negeri Ceko Karel Schwartzenberg yang negaranya baru mengambil alih jabatan presiden Uni Eropa (UE) dari Prancis. Untuk memuluskan misi damai tersebut, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ikut serta dengan berkeliling di Timur Tengah.
Mantan presiden UE itu berkunjung ke ibu kota Mesir, Kairo, serta Jerusalem, Ramallah di Tepi Barat, dan Damaskus, ibu kota Syria. Dalam perkembangan terpisah, pejabat Hamas menyatakan, satu delegasi akan bertolak ke Mesir untuk mengikuti perundingan.Setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Ahmed Abul Gheit kemarin, Menlu Ceko Schwartzenberg mengimbau agar Israel menghentikan pengeboman Gaza dan pejuang Hamas menghentikan penembakan roket ke Israel.Soviet juga merintis penyelesaian diplomasi dengan mengirim Utusan Khusus Alexander Saltanov. Dia menemui Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni pada Minggu. Namun, pendekatan Rusia tersebut juga mental karena Israel menolak menerima Moskow sebagai mediator dengan Hamas. Wartawan BBC Jonathan Marcus menyatakan, kegiatan diplomatik itu mungkin tidak memberikan hasil cepat. (Rtr/AFP/kim)

Latar Belakang Dan Sejarah Konflik Timur Tengah III

Artikel 3 : Palestina Di Zaman Romawi Roma-Byzantin (63 SM - 638 M)

Selama hampir tujuh abad antara 63 SM dan 638 M, wilayah Palestina terjepit di antara dua kerajaan besar yaitu antara Kerajaan Farsi dan Kerajaan Roma/Byzantin.

Menurut ahli sejarah Timur Tengah, Bernard Lewis, persaingan antara Farsi dan Roma-Byzantin, menjadi hal utama dalam percaturan politik di kawasan itu sampai kebangkitan Khilafah Islam, yang menghancurkan Kerajaan Farsi dan sangat melemahkan Kerajaan Roma-Bizantin sehingga terpukul mundur dari Timur Tengah.

Roma Berkuasa

Pada tahun 63 SM tentara Roma yang dipimpin Jenderal Pompey telah memasuki dan menguasai wilayah Palestina sehingga Kaisar Julius berkuasa dari Roma ke Palestina bahkan di Mesir. Kuasa Kerajaan Roma telah meluas dan bertambah sehingga pada tahun 37 SM Herodes Agung diangkat menjadi raja jajahan Roma itu. Raja Herod telah memerintah atas seluruh Palestina dari tahun 37 SM sampai tahun kelahiran Yesus, 4 SM.

Dalam pemerintahan Romawi, Yerusalem bertambah besar ke arah utara. Proyek pembangunannya termasuk Tembok Kedua, Kaabah Herodes, Benteng Antonia dan Menara Daud. Juga didirikan istana-istana dan gedung umum seperti pasar, toko dan teater. Walaupun Tanah Palestina dikuasai oleh Kerajaan Roma, Bait Suci dibangun kembali lebih besar dan lebih megah daripada Bait Suci di zaman Salomo.

Setelah Israel mengalami masa perhambaan Asyur, Babel, Mesir, Media-Farsi dan Yunani, kini giliran Roma menjajah wilayah Israel-Palestina dan ternyata ini menjadi masa pahit bagi Israel yang tidak lama kemudian mengalami penghancuran dan penyingkiran ke berbagai bangsa lain.

Yesus dan Kerajaan Allah

Pada zaman Kerajaan Roma inilah Yesus lahir. Yesus telah hidup di wilayah Israel-Palestina dari tahun 4 SM sampai tahun 30 M. Dia lahir pada waktu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah sensus yaitu pendaftaran semua orang di seluruh dunia. Ini terjadi juga pada waktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Lukas 2:1-2.

Mendahului pelayanan Yesus, Yohanes Pembaptis telah mulai memberitakan Kerajaan Allah pada tahun ke-15 Kaisar Tiberius. Pada waktu itu Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes Antipas menjadi raja wilayah Galilea, Lukas 3:1. Pontius Pilatus yang kemudian memimpin pengadilan terhadap Yesus dan memerintahkan agar Dia disalibkan (Markus 15:1-15; Matius 27:2, Matius 11-26; Lukas 23:1-25; Yohanes 18:28; Yohanes 19:31; Kisah Para Rasul 3:13; Kisah Para Rasul 4:27; Kisah Para Rasul 13:28; 1 Timotius 6:13).

Sebelum Yesus disalibkan ada pemberontak-pemberontak Yahudi yang melawan pemerintahan Roma. Ada yang mengklaim diri “Mesias”. Jadi waktu Yesus disebut “Mesias” juga Dia hanya dianggap sebagai salah satu pemberontak seperti yang lain sebelumnya dan agar menjamin penguasa Romawi memutuskan untuk menghukum mati Yesus, para imam, ahli Taurat, Farisi dan Saduki mengemukakan bahwa Yesus telah mengklaim dirinya “Raja” dan dengan demikian musuh Roma. Maka Yesus disalibkan sebagai seorang penjahat dan pemberontak terhadap otoritas Roma.

Penghancuran Bait Suci dan Kota Yerusalem

Ketidaksenangan Israel dengan Kerajaan Roma makin lama makin nyata sehingga hukuman Roma makin keras dan orang Yahudi makin ditindas. Akhirnya pemberontakan orang Yahudi, yang dipimpin kaum Zelot, terjadi pada 66 M dan mereka mengusir penguasa Roma dan memerintah di Yerusalem sampai tanggal 9 bulan Av 70 M. (lebih lanjut…)

Sejarah Konflik Palestina – Israel dari Masa ke Masa

Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

2000 SM – 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM

Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM

Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM

Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM

Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM

Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.

500 SM – 400 SM

Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330 SM – 322 SM

Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM – 190 SM

Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 – 100 M

Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 – 300

Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313

Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

500 – 600

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.

621

Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.

622

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.

626

Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.

638

Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 – 1000

Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

1076

Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.

1453

Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492

Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).

1500 – 1700

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.

1529

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).

1798

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

1831

Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

1835

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

1838

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

1849

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

1882

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.

1897

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

1916

Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

1917

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.

1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.

1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.

1948, 14 Mei.

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 Desember

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 Oktober

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964

Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1967

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.

1970

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 Oktober

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

1978, September

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.

1980

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.

1987

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 Nopember

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

1988, Desember

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

1991, Maret

Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.

1993, September

PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

1995

Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”

1996


Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.

2002 - Sampai sekarang

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel "akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri" dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.

Sejarah Bangsa Israel(2 Raja-Raja 17:7-23)

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan nama Israel. Terutama setelah penyerangan besar-besaran. Sebenarnya siapa bangsa Israel itu?

Nama Yahudi barangkali diambil dari Yehuda. Yehuda adalah salah seorang putra nabi Yakub (Kejadian 29: 22) yang kemudian hari dijadikan nama salah satu kerajaan Israel yang pecah menjadi dua, setelah Solomon (Sulaiman) meninggal (1 Raja-Raja 12). Sedangkan nama Israel adalah nama yang diberikan Tuhan kepada Yakub, setelah Yakub memenangkan pergulatan melawan Tuhan (Kejadian 32:28). Karena dosa-dosanya yang sudah tidak termaafkan lagi, bangsa Israel ini dihukum oleh Tuhan dengan menghancurkan kerajaan yang mereka miliki (2 Raja-Raja 17:7-23).

Bangsa Yahudi sangat terobsesi oleh kitab suci mereka, bahwa hanya merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia ini. Bukankah Tuhan juga yang menyatakan kepada nenek moyang mereka Ibrahim, bahwa dari keturunan Ibrahimlah Tuhan akan menurunkan raja-raja didunia ini. Bagi mereka, keturunan Ibrahim hanyalah anak cucu yang lahir dari Sarah, isteri pertama Ibrahim, sehingga keberadaan Ismael anak sulung Ibrahim dari Hajar, dianggap tidak ada. Atas kecongkakkan dan kesombongan ini, Tuhan murka kepada bani Israel. Beratus-ratus tahun mereka menjadi warga negara kelas kambing yang tertindas di negeri Firaun. Setelah Musa berhasil membawa mereka keluar dari Mesir, bangsa Israel sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Daud dan mencapai masa keemasannya ditangan Solomon. Kerajaan yang kemudian pecah menjadi dua karena intrik anak-anak Solomon, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka dijajah oleh Firaun Nekho (2 Raja-Raja 23:31-35). Diusir sebagai orang buangan oleh Nebukadnezar bangsa Babilonia (2 Raja-Raja 25:1-21). Dijajah oleh Romawi. Dimusnahkan oleh Nazi, Jerman. Kesemuanya itu adalah hukuman Tuhan, kepada bangsa yang oleh Yesus (Isa al Masih) disebut sebagai keturunan bangsa ular beludak (Matius 23:33). Hukuman tersebut tidak membuat mereka jera, dan bertobat. Malah menjadikan dendam kesumat dihati bangsa ini untuk melawan Tuhan, Allah Maha Pencipta.

Kecongkakkan mereka dengan menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan satu-satunya yang berhak memerintah dunia ini, membuat mereka dengan sombongnya bersumpah, untuk memerangi agama lain selain agama mereka dengan segala cara, persis ketika Iblis bersumpah kepada Tuhan untuk memperdayai anak cucu Adam, sampai dunia kiamat nanti. Tuhanpun memperingatkan ummat Islam, melalui Al-Quran untuk berhati-hati terhadap tipu daya Yahudi ini.

Pegangan mereka adalah kitab Talmud. Yang merupakan kitab setan, karena sangat jauh menyimpang, bahkan mungkin bertolak belakang dengan ajaran Taurat.

Nabi Daud AS, yang juga raja, menaklukkan bukit Zion yang merupakan benteng dari kaum Yabus. Nabi Daud AS tinggal di benteng itu dan diberinya nama: "bandar Daud" (Samuel II 5:7-9)

Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi yang mereka percayai bahwa Tuhan tinggal di tempat itu: "Indahkanlah suaramu untuk Tuhan Yang menetap di Zion" (Mazmur 9:11).

Zionisme ialah gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan sekitarnya. Walaupun Nabi Musa AS tidak sampai pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun orang-orang Yahudi menganggap Nabi Musa AS adalah pemimpin pertama kaum Zionis.

Untuk mencapai cita-citanya, Zionisme membangkitkan fanatisme kebangsaan (keyahudian), keagamaan dengan mempergunakan cara kekerasan untuk sampai kepada tujuannya. Zionisme memakai beberapa tipudaya untuk mengurangi dan menghilangkan sama sekali penggunaan kata "Palestina", yakni mengganti dengan perkataan-perkataan lain yang berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi di negeri itu. Digunakanlah nama "Israel" untuk negara yang telah didirikan oleh mereka, sebab Zionisme di Palestina identik dengan kekerasan, kezaliman dan kehancuran. Kaum Zionis mengambil nama Israel adalah untuk siasat guna mengelabui dan menipu publik, bahwa negara Israel itu tidak akan menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh kaum Zionis. Pada hal dalam hakikatnya secra substansial tidaklah ada perbedaan sama sekali antara Israel dengan Zionisme. Israel sendiri berasal dari dua kata, isra mempunyai arti hamba, dan ell berarti Allah.

Secara substansial protokol Zionisme adalah suatu konspirasi jahat terhadap kemanusiaan. Protokol berarti pernyataan jika dinisbatkan kepada para konseptornya, dan berarti laporan yang diterima serta didukung sebagai suatu keputusan jika dikaitkan pada muktamar di Bale, Switzerland, tahun 1897, yang diprakarsai oleh Teodor Herzl.

Protokol-protokol itu yang sebagai dokumen rahasia disimpan di tempat rahasia, namun beberapa diantaranya dibocorkan oleh seorang nyonya berkebangsaan Perancis yang beragama Kristen dalam tahun 1901. Dalam perjumpaan nyonya itu dengan seorang pemimpin teras Zionis di rumah rahasia golongan Mesonik di Paris, nyonya itu sempat melihat sebagian dari protokol-protokol itu. Nyonya itu sangat trperanjat setelah membaca isinya. Ia berhasil mencuri sebagian dari dokumen rahasia itu, yang disampaikannya kepada Alex Nikola Nivieh, ketua dinas rahasia Kekaisaran Rusia Timur.

Sebagian kecil dari protokol-protokol Zionisme itu akan disampaikan seperti berikut:

  1. Manusia terbagi atas dua bagian, yaitu Yahudi dan non-Yahudi yang disebut Joyeem, atau Umami. Jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni. Kaum Umami berasal-usul dari syaithan, dan tujuan penciptan Umami ini untuk berkhidmat kepada kaum Yahudi. Jadi kaum Yahudi merupakan pokok dari anasir kemanusiaan sedangkan kaum Umami adalah sebagai budak Yahudi. Kaum Yahudi boleh mencuri bahkan merampas harta benda kaum Umami, boleh menipu mereka, berbohong kepada mereka, boleh menganiaya, boleh membunuh serta memperkosa mereka. Sesungguhnya tabiat asli kaum Yahudi ini bukan hanya ada disebutkan dalam protokol dokumen rahasia Zionis tersebut, melainkan ini adalah warisan turun temurun sejak cucu Nabi Ibrahim AS dari jalur Nabi Ishaq AS ini mulai mengalami dekadensi (baca: busuk ke dalam), yaitu sepeninggal Nabi Sulaiman AS. Ini diungkap dalam Al Quran (transliterasi huruf demi huruf): QALWA LYS ‘ALYNA FY ALAMYN SBYL (S. AL ‘AMRAN, 75), dibaca: qa-lu- laysa ‘alayna- fil ummiyyi-na sabi-l (s. ali ‘imra-n), artinya: mereka berkata tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (3:75).
  2. Protokol Zionisme tentang faham jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni, sangatlah menyimpang dari syari’at yang dibawakan oleh Nabi Musa AS. Mereka yang menyimpang inilah yang dimaksud dengan almaghdhu-b, artinya yang dimurkai dalam Surah Al Fa-tihah ayat 7.
  3. Protokol-protokol Zionisme itu merancang juklatnya dengan menye-barkan faham-faham yang bermacam-macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari masa ke masa. Suatu waktu mempublikasikan sekularisme kapitalisme, suatu waktu menebar atheisme komunisme, suatu waktu berse-lubung agnostik sosialisme. Untuk menebarkan pengaruh internasional, protokol-protokol itu antara lain berisikan perencanaan keuangan bagi kerajaan Yahudi Internasional yang menyangkut mata uang, pinjaman-pinjaman, dan bursa. Media surat kabar adalah salah satu kekuatan besar dan melalui jalan ini akan dapat memimpin dunia. Manusia akan lebih mudah ditundukkan dengan bencana kemiskinan daripada ditundukkan oleh undang-undang.

Pada tahun 1902 dokumen rahasia Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Rusia oleh Prof. Nilus dengan judul ‘PROTOKOLAT ZIONISME’. Dalam kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya agar berhati-hati akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu terbongkarlah niat jahat Yahudi, dan hura-hura pun tak bisa dikendalikan lagi, dimana saat itu telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi. Theodor Herzl, tokoh Zionis Internasional berteriak geram atas terbongkarnya Protokolat mereka yang amat rahasia itu, karena tercuri dari pusat penyim-panannya yang dirahasiakan, dan penyebar-luasannya sebelum saatnya akan membawa bencana. Peristiwa pembantaian atas orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu mereka ber-gegas membeli dan memborong habis semua buku itu dari toko-toko buku. Untuk itu, mereka tidak segan-segan membuang beaya apa saja yang ada, seperti ; emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu bisa disita oleh mereka.

Mereka menggunakan semua pengaruhnya di Inggris, supaya Inggris mau menekan Rusia untuk menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi di sana. Semua itu bisa terlaksana setelah usaha yang amat berat.

Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus mencetak ulang buku itu dengan amat cepat dan mengherankan. Pada tahun 1917 kembali dicetak lagi, akan tetapi para pendukung Bolshvic menyita buku protokolat itu dan melarangnya sampai saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari Rusia dan diselun-dupkan ke Inggris oleh seorang wartawan surat kabar Inggris ‘The Morning Post’ yang bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya memuat berita revolusi Rusia. Ia segera mencarinya di perpustakaan Inggris, maka didapatinya estimasi tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini sebelum lima belas tahun terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian wartawan itu menterjemahkan Protokolat Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan dicetak pada tahun 1912.

Hingga kini tidak ada satu pun penerbit di Inggris yang berani mencetak Protokolat Zionis itu, karena kuatnya pengaruh mereka di sana. Demikian pula terjadi di Amerika. Kemudian buku itu muncul dicetak di Jerman pada tahun 1919 dan tersebar luas ke beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemah-kan ke dalam bahasa Arab, antara lain oleh Muhammad Khalifah At-Tunisi dan dimuat dalam majalah Mimbarusy-Syarq tahun 1950. Perlu diketahui, bahwa tidak ada orang yang berani mempublikasikan Protokolat itu, kecuali ia berani menghadapi tantangan dan kritik pedas pada koran-koran mereka, sebagaimana yang dialami oleh penerjemah ke dalam bahasa Arab yang dikecam dalam dua koran berbahasa Perancis yang terbit di Mesir.

Setelah melalui proses yang amat panjang akhirnya pada 14 Mei 1948 silam, kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Mereka berhasil melaksanakan "amanat" yang disampaikan Theodore Herzl dalam tulisannya Der Judenstaat (Negara Yahudi) sejak 1896. Tidaklah mengherankan jika di tengah-tengah negara-negara Timur Tengah yang mayoritas menganut agama Islam, ada sekelompok manusia yang berkebudayaan dan bergaya hidup Barat. Mereka adalah para imigran Yahudi yang didatangkan dari berbagai negara di dunia karena mengalami pembantaian oleh penguasa setempat.

Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong-bondong datang ke Palestina. Imigrasi besar-besaran kaum Yahudi ini terjadi sejak akhir tahun 1700-an. Akibat pembantaian diderita, maka mereka merasa harus mencari tempat yang aman untuk ditempati. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk memilih kawasan Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, tapi Herzl lebih memilih Palestina.

Herzl adalah The Founding Father of Zionism. Dia menggunakan zionisme sebagai kendaraan politiknya dalam merebut Palestina. Kemampuannya dalam melobi para penguasa dunia tidak diragukan lagi. Sederetan orang-orang terkenal di dunia seperti Paus Roma, Kaisar Wilhelm Jerman, Ratu Victoria Inggris, dan Sultan Turki di Istambul telah ditaklukkannya. Zionisme adalah otak dalam perebutan wilayah Palestina dan serangkaian pembantaian yang dilakukan Yahudi.

Dengan berdatangannya bangsa Yahudi ke Palestina secara besar-besaran, menyebabkan kemarahan besar penduduk Palestina. Gelombang pertama imigrasi Yahudi terjadi pada tahun 1882 hingga 1903. Ketika itu sebanyak 25.000 orang Yahudi berhasil dipindahkan ke Palestina. Mulailah terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi. Bentrokan pun tidak dapat dapat dihindari. Kemudian gelombang kedua pun berlanjut pada tahun 1904 hingga 1914. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak.

Berdasarkan hasil perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan sepihak telah menempatkan Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris. Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras bangsa Palestina.

Aksi Inggris selanjutnya adalah memberikan persetujuannya melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 agar Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina. John Norton More dalam bukunya The Arab-Israeli Conflict mengatakan bahwa Deklarasi Balfour telah menina-bobokan penguasa Arab terhadap pengkhiatan Inggris yang menyerahkan Palestina kepada Zionis.

Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan. Resolusi DK PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan PBB ini. Lain halnya yang dilakukan dengan bangsa Yahudi. Dengan suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini. Bantuan dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke Palestina. Saat itu pula menyusul pembubaran gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir dan pembunuhan terhadap Hasan al-Banna yang banyak berperan dalam membela Palestina dari cengkraman Israel.

Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika. Berkat dua negara besar inilah akhirnya Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses yang harus dilalui begitu panjang dan sulit. Palestina menjadi negara yang tercabik-cabik selama 30 tahun pendudukan Inggris. Sejak 1918 hingga 1948, sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati wilayah Palestina. Penjara-penjara dan kamp-kamp konsentrasi selalu dipadati penduduk Palestina akibat pemberontakan yang mereka lakukan dalam melawan kekejaman Israel.

Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul dan Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan Yusuf Thol’at yang terlibat langsung dalam peperangan dengan Yahudi di Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat dari Mesir

Akhirnya pada Desember 1987, perjuangan rakyat Palestina terhimpun dalam satu kekuatan setelah sekian lama melakukan perlawanan secara sporadis terhadap Israel. Gerakan Intifadhah telah menyatukan solidaritas rakyat Palestina. Intifadhah merupakan aksi pemberontakan massal yang didukung massa dalam jumlah terbesar sejak tahun 1930-an. Sifat perlawanan ini radikal revolusioner dalam bentuk aksi massal rakyat sipil.

Adanya kehendak kolektif untuk memberontak sudah tidak dapat ditahan lagi. Untuk tetap bertahan dalam skema transformasi masyarakat yang menghindari aksi kekerasan, maka atas prakarsa Syekh Ahmad Yassin dibentuklah HAMAS (Harakah al-Muqawwah al-Islamiyah) pada bulan Januari 1988, sebagai wadah aspirasi rakyat Palestina yang bertujuan mengusir Israel dari Palestina, mendirikan negara Islam Palestina, dan memelihara kesucian Masjid Al-Aqsha. HAMAS merupakan "anak" dari Ikhwanul Muslimin karena para anggotanya berasal dari para pengikut gerakan Ikhwanul Muslimin. Perlawanan terhadap Israel semakin gencar dilakukan dan mengakibatkan kerugian material bagi Israel berupa kehancuran pertumbuhan ekonomi, penurunan produksi industri dan pertanian, serta penurunan investasi. Kerugian lainnya yaitu hilangnya ketenangan dan rasa aman bangsa Israel.

Tidak ada manipulasi sejarah yang lebih dahsyat dari pada yang dilakukan kaum Zionis terhadap bangsa Palestina. Kongres Zionis I di Basle merupakan titik balik dari sejarah usaha perampasan tanah Palestina dari bangsa Arab. Namun hebatnya, para perampas ini tidak dianggap sebagai ”perampok” tetapi malahan dipuja sebagai ”pahlawan” dan bangsa Arab yang melawannya dianggap sebagai ”teroris” dan penjahat yang perlu dihancurkan.

Salah satu kunci untuk memahami semua ini ialah karena sejak Kongres I kaum Zionis sudah mengerti kunci perjuangan abad XX yakni: diplomasi, lobi, dan penguasaan media massa. Herzl sebagai seorang wartawan yang berpengalaman dengan tangkas memanfaatkan tiga senjata andal dalam perjuangan politik abad modern ini. Sejak Kongres I, dia sangat rajin melobi para pembesar di Eropa, mendekati wartawan, dan melancarkan diplomasi ke berbagai negara. Hasilnya sungguh luar biasa. Zionisme lantas diterima sebagai gerakan politik yang sah bagi usaha merampas tanah Palestina untuk bangsa Yahudi.

Tokoh-tokoh Yahudi banyak terjun ke media massa, terutama koran dan industri film. Hollywood misalnya didirikan oleh Adolf Zuckjor bersaudara dan Samuel-Goldwyn-Meyer (MGM). Dengan dominasi yang luar biasa ini, mereka berhasil mengubah bangsa Palestina yang sebenarnya adalah korban kaum Zionis menjadi pihak ”penjahat”.

Apakah anda tau siapa yang menguasai kantor-kantor berita seperti Reuter, Assosiated Press, United Press International, surat kabar Times dan jaringan telivisi terkenal dunia serta perusahaan film di Holywood? Semuanya adalah bangsa Yahudi. Reuter didirikan oleh Yahudi Jerman, Julius Paul Reuter yang bernama asli Israel Beer Josaphat. Melalui jaringan informasi dan media komunikasi massa inilah mereka menciptakan image negatif terhadap Islam, seperti Islam Fundamentalis, Islam Teroris, dan lain sebagainya. Demikian gencarnya propaganda ini, sampai-sampai orang Islam sendiri ada yang phobi Islam.

Edward Said, dalam bukunya Blaming The Victims secara jitu mengungkapkan bagaimana media massa Amerika menciptakan gambaran negatif bangsa Palestina. Sekitar 25 persen wartawan di Washington dan New York adalah Yahudi, sebaliknya hampir tidak ada koran atau TV Amerika terkemuka yang mempunyai wartawan Arab atau Muslim. Kondisi ini berbeda dengan media Eropa yang meskipun dalam jumlah terbatas masih memiliki wartawan Arab atau muslim. Dengan demikian laporan tentang Palestina di media Eropa secara umum lebih ”fair” daripada media Amerika.

Edward Said yang terkenal dengan bukunya Orientalism (Verso 1978), menguraikan apa yang dilakukan kaum Zionis terhadap bangsa Palestina merupakan praktik kaum Orientalis yang sangat nyata. Pertama, sejarah ditulis ulang, yakni Palestina sebelum berdirnya Israel ialah: wilayah tanpa bangsa untuk bangsa yang tidak mempunyai tanah air. Kedua, bangsa Palestina yang menjadi korban dikesankan sebagai bangsa biadab yang jadi penjahat. Ketiga, tanah Palestina hanya bisa makmur setelah kaum Zionis beremigrasi ke sana.

Jumat, 09 Januari 2009

israel-palestine/indonesia/berperang terus

Sejak Sabtu 27 Desember 2008, sekitar 100 pesawat Israel menyerang 230 target di Palestina mengakibatkan 280 orang tewas dan setidaknya 600 orang terluka.
Serangan Israel tersebut mendapatkan banyak reaksi dari berbagai golongan masyarakat Indonesia. Jusuf Kalla membacakan Al Fatihah untuk para korban, Sutrisno Bachir mengutuki Israel supaya cepat masuk neraka, Menkes Indonesia akan segera mengirimkan bantuan berupa obat-obatan senilai Rp. 2 Miliar, FPI membuka posko mujahidin ke Palestina, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) menginstruksikan para calegnya untuk menyisihkan sebagian dana kampanyenya untuk disumbangkan ke Palestina.
(Sumber:detik.com, minggu 29 Desember 2008)

Mungkin, memang benar Israel terlalu keji melakukan penyerangan, atau mungkin juga benar kata Bush bahwa serangan Israel memang pantas untuk dilakukan, namun bukan penyerangan atas Palestina yang akan saya bahas di sini, tapi reaksi-reaksi yang timbul di negara kita.
Ada beberapa reaksi yang cukup menggelikan, bagi saya, yakni reaksi JK dan Sutrisno Bachir (SB). Reaksi kedua orang tadi cukup aneh karena terlihat seakan-akan peduli namun sebenarnya entah peduli atau tidak. Mereka berdua mengecam Israel dan mendoakan Palestina, sebuah bentuk dukungan kepada Palestina yang paling murah, mudah, dan terpuji menurut orang banyak. Saya tidak bermaksud menafikkan nilai spiritual dari sebuah kutuk ataupun doa, namun, saya kira bom yang dikirimkan dari Israel itu tidak dalam bentuk spiritual, dan orang-orang yang terluka pun tidak terluka secara spiritual (mungkin iya bagi beberapa orang), namun secara fisik. Mungkin saja iman para petinggi partai politik tadi cukup besar jadi cukup dengan berdoa saja sudah bisa memindahkan gunung. Sebenarnya reaksi seperti ini sudah pernah terjadi saat kerusuhan Mei 1998 yang lalu. Waktu itu Habibie mengecam dan mengutuki para pelaku kekerasan fisik dan seksual pada kerusuhan tersebut, namun dari hasil konggres Komnas Perempuan pada tanggal 23 Mei 2008 yang lalu, tidak ada reaksi kongkrit dari pemerintah dalam membawa pelecehan dan kekerasan tersebut pada proses hukum.
Apakah cukup kutuk dan doa mengangkat kembali nilai HAM? Mungkin hukuman mati bagi para pelaku pun tidak pernah cukup juga untuk menebus kesedihan para korban. Apakah benar kutuk dan doa tadi sebagai wujud kepedulian atau jangan-jangan hanya sebagai alat penarik simpati rakyat? Apalagi di Indonesia ini, nilai spiritual seringkali digaungkan sebagai nilai paling terhormat. Bagaimana jika posisinya dibalik, misalnya anak dan istri JK dan SB terbunuh dalam satu serangan militer, dan yang pemerintah Indonesia lakukan adalah menggelar doa akbar bersama yang diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia, yang isinya mengutuki pelaku dan mendoakan korban, apakah mereka akan merasa cukup tanpa harus menculik ataupun menenggelamkan para pelaku? Kutuk dan doa mungkin memang memang berguna (bagi mereka yang percaya) tapi mungkin, bagi para korban, bentuk kepedulian hanya dengan kutuk dan doa hanya seperti tai kucing yang dilemparkan ke muka mereka.

Reaksi yang lain adalah bentuk-bentuk bantuan berupa materi yang dikirimkan oleh berbagai pihak, bahkan FPI mengirimkan bantuan berupa target baru bagi Israel. Mungkin memang bantuan dalam bentuk materi jauh lebih logis untuk meringankan beban dan menunjukkan kepedulian, bahkan tidak semua orang berani mengorbankan harta pribadi untuk orang lain. Namun, sayang sekali pemberian bantuan tersebut diberikan pada pihak yang nun jauh di sana, sementara lebih banyak orang di sekitarnya yang juga membutuhkan bantuan. Sebagai gambaran, korban di Palestina ada sekitar 880an orang, sementara di Sidoarjo, ada ribuan berkas tanah, 8.157 berkas yang belum selesai dikerjakan dan 4.729 berkas yang tidak dapat dilakukan pengurusan, yang belum jelas nasibnya, belum lagi menghitung 19,1 juta keluarga miskin yang tercatat menerima BLT. Jangan-jangan, memang demikian watak beberapa orang-orang di Indonesia, inginnya membantu banyak orang meski harus mengacuhkan derita orang-orang terdekat, seperti para mahasiswa yang suka demo namun tidak lulus-lulus. Mungkin saja, mereka-mereka itu sangat sosialis, yang penting orang lain tidak tenggelam, sementara keluarga sendiri sudah dimakan buaya.
Tulisan ini hanyalah sebuah uraian dari fakta-fakta yang dianalisa oleh selera subjektif saya, kalau tidak setuju, silahkan saja, asal jangan didoakan atau dikutuki, tapi diberikan komentar, kritik atau apapun yang bisa ditampilkan di website ini, Kalau cuma mau berdoa dan mengutuk kenapa sampai sini, masuk kamarlah dan tutup pintunya!

Selasa, 06 Januari 2009

JATUH CINTA

Saat pertama kali ku melihatmu
Jantungku mulai berdegup kencang
Sejak saat itu
Malam-malamku penuh mimpi tentangmu
Setiap kali bersamamu
Serasa ku terbang melayang
Anganku membawamu turut serta
Menghadapi ribuan bintang di langit
Aku jatuh cinta padamu
Jatuh cinta yang pertama
Aku jatuh cinta padamu
Dan kau pun begitu padaku
Ku mohon.. jangan lukai aku..
Ini yang pertama buatku
Ku ingin yang paling indah
Walau pun nanti berpisah
Kisah ini tak kan terlupakan..

Tak Mungki Kuraih

Terasa indah engkau dimataKu
oleh dunia yang menampakan dirimu
dalam sebuah kesempurnaan 
menjadi pujaan setiap insan

Dan aku tetaplah ilalang 
sedang engkau ibarat rembulan
hanya bisa melihatMu di ketinggian
Bersanding lembut pada bintang-bintang

Biarkan malam dengan waktunya
hingga pagi datang dengan sendirinya
Kutahu cinta pasti menyambut 
Menyelamatkan rindu yang terhanyut

Siapalah aku ini
Inginkan dirimu hanyalah mimpi
Kurela cinta jadi terapung
Sebab tanganku tak mungkin dapat memeluk gunung