Minggu, 11 Januari 2009

Asal Mulanya Danau Rana Mese


Pada zaman dahulu kala, hiduplah sekelompok masyarakat yang tinggal di daerah perkampungan kumuh di bagian selatan Balus (sekarang) Desa Ngampang Mas. Masayrakat ini hidup berdampingan secara damai, selalu bekerja dengan sistem gotong royong.

Tiba saatnya suatu hari, semua masyarakat pergi ke kebun untuk mencari nafkah. dikampung itu hanya tinggal seorang yang lumpuh dan seorang nenek. gubuk merkea berdekatan, dengan jarak sekitar 20 meter. Tiba-tiba cuaca berubah, mendung menyelimuti perkampungan itu, hanya dua orang yang ada di perkampungan itu. Dan serentak, hujanpun turun dengan derasnya, sampai orang yang dikebun tidak bisa pulang ke rumah.

Hujan deras, menyebabkan sang nenek merasa kedinginan, sehingga dia sangat membutuhkan api. Pada zaman itu api diperoleh dengan menggesekan bambu, sementara sang nenek gak bertenaga lagi untuk menggesekkan bambu. Tetangganya sudah menyalakan api, tapi sayang tetangganya lumpuh.

Saking dinginnya, si nenek berteriak minta bantuan yang lumpuh untuk mengirimkan api. yang lumpuh pun mendengarkannya. tak ada media untuk mengantarkan api.

Di situ ada seekor Anjing berbulu tebel berwarna coklat. muncullah ide dari yang lumpuh untuk mengirimkan api lewat anjing. (pada saat itu, adat melarang orang untuk menertawakan binatang,apalagi anjing, supaya yang kuasa tidak mengirimkan bencana). Si lumpuh langsung mengikatkan kayu yang sudah berisi arang pada ekor anjing. sementara itu si nenek memanggil-anjing. Anjing pun berjalan menuju rumah si nenek. karena api mengenai ekor anjing, sehingga bulu anjing terbakar, diikuti seluruh tubuhnya. melihat itu si nenek langsung tertawa terbahak-bahak, sehingga sang penguasa alam pun murka. dan langsung mengirimkan longsor dan menutup seluruh perkampungan itu. Serentak perkampungan itu berubah menjadi sebuah danau. karena panasnya api tadi, maka danau itu menjadi panas.

Ketika orang kampung pulang dari kebun, semuanya kaget melihat kampungnya yang tertimbun longsor. sehingga mereka langsung lari ke bukit. Sesampainya di bukit mereka ,menoleh ke danau, dan serentak mereka berubah menjadi batu.

Begitulah asal usul danau Rana Macak yang sangat berkaitan dengan beberapa patung batu yang ada di bukit balus (Golo Empo). taapi sayangnya pemerintah kayaknya tidak mengeksplorasikannya menjadi kawasan yang terlindung.

Tidak ada komentar: